Daras Pujian pada Sang Bunda





Di ujung malam,
Saat hendak berlabuh di pelabuhan mimpi,
 Ku selalu daraskan doa pujian
 Lantunan syair asa pada pemilik kehidupan

Kala mentari nampak diufuk timur,
Kepada kopi yang diseruput dalam megahnya cangkir lusuh,
 Ku tatapi senyum manismu ikut terbawa dalam larutan hitam yang pekat.
Ku tahu, Engkau selalu berdoa untuk setiap langkah kakimu.
 Langkah kaki kami.

Tidak ada sutera yang lembut seperti belaianmu
Tidak ada bunga yang lebih cantik seperti senyummu
Tidak ada kata yang indah selain petuahmu

Di ujung senja,
Izinkan aku memeluk hatimu, 

Biar ku alami rasa  sakit yang tak menangis.
Ma, Aku rindu.

Post a Comment

2 Comments