Oleh-oleh Khas Orang Manggarai

Saat saya menuntaskan artikel ini, saya menikmati kopi Manggarai dan di sarapan pagi tadi saya menikmati ikan cara yang dibawa oleh Bang Ebet Matur. Kopi dan ikan cara-nya sedap, serasa sedang berada di bawah kaki Pegunungan Mandosawu.  

Kopi Manggarai
Ata Manggarai (Ata=orang, Manggarai= sebuah daerah yang terletak di Flores Barat, NTT) adalah ciri khas yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah, bahasa, budaya, alam dan kebiasaan hidup komunitas masyarakat di sebuah daerah yang terletak di barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Tanah Manggarai memiliki ragam kebajikan lokal dalam bentuk konstruksi kultural seperti filosofi hidup, tarian, lagu daerah dan musik tradisional. Semua kekayaan budaya memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk peradaban orang Manggarai.

Sebagai sebuah entitas budaya, orang Manggarai memiliki kebiasaan hidup yang melekat dalam kompleksitas kehidupannya. Sejak mentari pagi terbit hingga menjelang mentari tenggelam, orang Manggarai hidup dalam  siklus hidup yang membudaya.

Siklus hidup orang Manggarai saling berhubungan dan terwujud satu sama lain seperti uma bate duat (ladang untuk bekerja), natas bate labar (ruang publik di tengah kampung), wae bate teku  (mata air), compang bate dari (tempat persembahan di depan rumah adat) dan mbaru bate kaeng (rumah sebagai tempat tingga).

Dalam kehidupan orang Manggarai, ruang interaksi terjadi dalam natas. Natas menjadi ruang pembelajaran sosial, tempat untuk bermain, berdiskusi, bersosialisasi diri juga untuk menjemur hasil bumi (kopi, kemiri, kakao, jambu mente, dll).

Orang Manggarai juga memiliki budaya merantau (mbeot, pala) untuk merubah nasib. Setiap tahunnya selalu ada orang Manggarai yang keluar daerah, entah untuk mencari pekerjaan atau untuk kuliah.   

Hal ini membuktikan bahwa minimnya lapangan pekerjaan memacu orang Manggarai untuk pergi tinggalkan bumi Manggarai. Jangan heran di berbagai kota besar di Indonesia selalu ada orang Manggarai.

Bagi diaspora Manggarai, ingatan akan tanah kelahiran (kuni agu kalo) meruntai dalam dinamika kehidupan di perantauan. Ketika tinggal dan berproses di tanah kelahiran tentu tidak terlepas dari berbagai kenangan dan selalu ada rasa rindu yang memanggil pulang.

Untuk mengobati rasa rindu, ada ragam oleh-oleh khas dari Manggarai yang bisa dijadikan media pengungkit rindu. Oleh-oleh khas Manggarai biasanya menjadi sesuatu yang favorit untuk dipesan ketika ada orang yang hendak pulang dari kampung, ataupun paket yang dikirim melalui jasa pengiriman.

Tulisan ini didasarkan oleh nikmat dan enaknya oleh-oleh yang dibawa teman-teman yang baru pulang dari Manggarai. Kami pun terhanyut dalam oleh-oleh khas Nuca Lale dan serasa sedang duduk manis di bawah kaki Pegunungan Mandosawu.

Saya menghimpun 4 oleh-oleh khas Manggarai sesuai dengan apa yang dibawa oleh teman-teman guru muda Manggarai di Padang, Sumatera Barat yang baru pulang dari Manggarai beberapa hari yang lalu.

Ikan Cara


Ikan Cara
 
Sebagian pasar-pasar di wilayah Manggarai Raya selalu disuguhkan dengan jualan khas Manggarai. Satu diantaranya adalah Ikan cara. Saya juga tidak mengetahui secara pasti apa nama latin dari Ikan cara. Rata-rata ikan cara yang dijual dipasar kebanyakan diolah menjadi ikan asin.

Bentuk ikan cara kecil dan pipih. Sebagian pedagang menjualnya dengan cara ditimbang atau dijual per-ikat. Ikan cara sangat nikmat apabila digoreng kering dan ditemani nasi putih. Nasi putih akan lahap seketika kala ikan cara sudah disajikan di atas piring.

Ikan cara juga memiliki aroma khas yang menyengat. Saat mulai mengoreng ikan cara, aroma yang khas siap menyebar kemana-mana. Begitu juga usai kita menikmatinya perlu mencuci tangan berkali-kali. Jika tidak, aroma khasnya terus menempel di tangan. 

Kopi Manggarai


Kopi Manggarai sebelum diolah menjadi tepung kopi

Pada (26/04/18), varietas kopi jenis Arabika Manggarai akhirnya mendapat Sertifikasi Indikasi Geografis (SIG) oleh pemerintah pusat.

Dengan sertifikasi, kopi Manggarai diakui keberadaannya. Pemerintah juga bisa mendampingi lebih jauh agar cita rasa dan kualitasnya tetap terjaga.

Dalam sejarah orang Manggarai zaman dulu, kopi menyangkut harga diri seseorang. Orang akan dipandang dan dikatakan makmur jika memiliki kebun kopi. Jika melamar gadis, minimal orang yang bersangkutan memiliki kebun kopi sebagai modal awal membangun rumah tangga.

Di kampung-kampung saat bertamu ke rumah warga biasanya kopi menjadi suguhan yang istimewa. Ketika bertamu, tuan rumah langsung menyajikan kopi hitam. Kopi yang disajikan biasanya kopi asli yang diolah sendiri di dapur.

Orang Manggarai yang di perantauan selalu menjadikan kopi sebagai oleh-oleh khas kalau pulang kampung.  Nikmatnya tiada tara.

Kompiang


 Kompiang Manggarai

Tidak lengkap rasanya, jika kompiang tidak masuk dalam barisan oleh-oleh khas Manggarai. Kompiang adalah salah satu teman akrab dari kopi Manggarai jika disuguhkan di pagi atau sore hari.

Kompiang merupakan roti yang diolah dari tepung terigu dan memiliki tekstur yang cenderung kasar. Pada bagian atas kompiang ditaburi wijen yang menambah cita rasa dan aromanya. Kompiang berwarna cokelat karena proses pembakaran di atas bara atau di dalam oven.

Di Ruteng, kompiang bisa didapati di Toko Tarsan. Mencicipi kompiang adalah salah satu sensasi yang harus Anda coba jika sedang berkunjung ke Manggarai.

Rebok


Rebok Manggarai
 
Rebok merupakan salah satu kuliner khas dari Manggarai. Rebok juga bisa menjadi teman setia dari kopi Manggarai.

Rebok berbentuk bubuk. Model pengolahannya terbuat dari olahan tepung beras atau jagung dan kelapa yang diparut. Rasanya seperti kue sagon, walaupun tidak mirip-mirip banget.  

Rebok terasa nikmat jika langsung dinikmati dengan kopi. Jika hendak menambah sensasi rasa, bisa saja Anda tambahkan dengan sedikit gula pasir. Saat menikmati rebok, sebaiknya hindari untuk berbicara sebentar. Cukup dinikmati dengan tenang dan nikmati setiap cita rasanya.  

Nah, itu tadi ke empat oleh-oleh populer buat Orang Manggarai. Sebagai manusia yang berbudaya, haram hukumnya untuk melupakan kampung halaman. Baik tidak baik, kampung halaman lebih baik.  Smile!
 


   



Post a Comment

0 Comments