Berita Baik bagi Orang Jomblo di Hari Valentine

Menyendiri dalam diam (gambar:ilustrasi)


Setiap 14 Februari dunia akan merayakan selebrasi besar-besaran. Dunia terhanyut dalam kebahagian massal yang dirayakan dalam balutan kasih sayang, hari valentine.  Hari Valentine sejak dulu dijadikan ajang untuk berbagi kasih, entah dengan pasangan atau dengan keluarga kita masing-masing.

Bagi orang jomblo valentine itu  seperti hari-hari biasa. Iya tow? Tidak ada yang romantis. Tidak perlu menunggu kabar dari sang pujaan hati. Tidak perlu isi pulsa untuk menelepon kekasih yang jauh (khusus yang LDR, red). Tidak perlu memikirkan biaya untuk membeli hadiah untuk kekasih apalagi sampai kepikiran mengeluarkan  biaya operasional untuk candle light dinner. Semuanya tidak penting.

Nasib naas.  Mungkin itulah yang dimaksudkan dengan kegalauan yang tidak terdefenisikan. Saking sedihnya untuk barisan para jomblo, meme tentang valentine bagi para jomblo bertebaran ria di media sosial.  Ah, sedihnya.

Dibalik lara yang dialami para jomblo, ada harapan, ada matahari yang terbit. Bella DePaulo, seorang psikolog dari University  of California Santa Barbara merilis sebuah video yang diunggah oleh  TEDx Talk. Seperti dilansir dari Kompas.com, 12 Februari 2018 dengan judul Jomblo di Hari Valentine Mungkin Baik Untuk Anda, Ini Kata Ahli menjelaskan beberapa keuntungan bagi para jomblo meski saat hari valentine tetap saja sendiri.

Lebih Banyak Teman

De Paulo menjelaskan bahwa banyak orang percaya bahwa memiliki pasangan akan membuat orang bahagia karena memiliki pasangan akan membuat orang bahagia karena memiliki seseorang dalam hidupnya, sedangkan jomblo tidak. Tapi, sebuah penelitian menunjukan hal berbeda.

Dia juga menyebutkan bahwa orang yang tidak memiliki pasangan biasanya memiliki teman yang lebih banyak.

Hal serupa juga ditunjukan pada penelitian yang dipublikasikan tahun 2015 lalu. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia Sarkisian dan Naomi Gerstel ini menemukan bahwa jomblo cenderung lebih sering berinteraksi dengan saudara, tetangga, dan teman mereka.

Tak hanya itu, orang yang tak memiliki pasangan juga cenderung lebih sering memberi dan menerima bantuan dari lingkungannya dibanding yang memiliki pasangan.

Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa membina persahabatan merupakan kunci utama untuk menua dengan baik dan meningkatkan kebahagian.

Bahkan, dalam salah satu penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada 2008 menemukan bahwa orang yang memiliki kontak teratur dengan 10 atau lebih orang lain secara signifikan menjadi lebih bahagia.

Artinya, menjadi jomblo pun bisa membuat Anda bahagia. Bahkan mungkin lebih bahagia dengan mereka yang memiliki pasangan.

Lebih Sehat

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh William Chopik, asisten profesor psikologi di Michigan State University menemukan bahwa persahabatan adalah alat prediksi  yang lebih baik untuk kesehatan dan kebahagian daripada hubungan keluarga.

“Menjaga pertemanan yang benar-benar baik dengan beberapa orang di sekitar bisa membuat dunia terasa berbeda dalam kesehatan dan kebahagian” Ujar Chopik seperti dilansir dari Kompas.Com.

“Jadi, sangat baik menjaga hubungan persahabatan untuk membuat Anda lebih bahagia,“ imbuhnya.

Lebih Bugar

Tak hanya sehat, ternyata orang yang tak memiliki pasangan umumnya lebih bugar. Hal ini ditegaskan oleh survei yang melibatkan lebih dari 13.000 orang berusia 18 hingga 64 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang jomblo alias lajang lebih sering berolahraga setiap minggu.

Temuan senada juga ditunjukan pada penelitian yang dipublikasikan pada 2015 lalu di jurnal Social Science and Medicine. Setelah membandingkan indeks massa tubuh (IMT) dari sekitar 4.500 orang di sembilan negara Eropa, para peneliti menemukan bahwa lajang memiliki IMT yang sedikit lebih rendah.

Ini menunjukan bahwa jomblo lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan obesitas.

Tak Selalu Kesepian

Seperti yang dibahas sebelumnya, jomblo biasanya memiliki lebih banyak teman. Hal ini tentu membuat mereka cenderung tidak kesepian.

Meski begitu, orang jomblo biasanya memiliki waktu menyendiri lebih banyak. Tapi beberapa penelitian menghubungkan kesendirian dengan manfaat dari peningkatan rasa kebebasan dan tingkat kreativitas serta keintiman yang lebih tinggi.

Amy Morin, seorang ahli psikoterapi mengatakan bahwa waktu sendirian ini juga dapat membantu seseorang menjadi lebih produktif.

“Waktu sendiri tak haru kesepian”, ungkap Morin.

“Itu bisa menjadi kunci untuk mengenal diri sendiri lebih baik,”sambungnya.
Merangkum semua penelitian itu, DePaulo menegaskan bahwa manjadi jomblo tak selalu buruk.

“Keyakinan bahwa orang lajang selalu sengsara, kesepian, tidak lebih hanys mitos belaka” tegasnya.

Nah, gimana untuk jomblowan-jomblowati? Bangga tow jadi jomblo? Yang pasti dibawah santai saja. Dibalik penantian panjang, ada sesuatu yang menunggumu. Dan itulah gadismu. Hacci.....

Selamat Hari Valentine untuk barisan para jomblo. Selamat bersenang-senang bagi mereka yang sedang merayakan hari valentine dengan pujaan hati. Semoga lekas putus.


  

Post a Comment

0 Comments