Rumah tua depan SD.
Kokohnya atap rumah
tua yang hampir roboh
Ku menatap malam bintang
yang taram
Lelehan air mata mengalir dalam jiwa yang
rapuh
Tatapanku mulai
lamat-lamat, terhanyut dalam pilu yang mulai bersemayam
Aku kembali merangkak
untuk tetap berdiri tegar
Melawan rasa yang mulai
congkak pada hati
Ingin kembali ke
rumah untuk bersandar
Gemetar tubuh kembali
lemah gemulai
Rintihan air mata seakan
jatuh
Kepada kenangan yang
hendak beranjak
Pada narasi rumah tua yang
esok akan dirubuh
Rasa ini tetap sama,
tak akan beranjak.
Istana terbaru harus
tetap kokoh
Meski teruyung oleh
badai besar
Kisah kita tetap
terbang jauh
Dibalik atapnya, kita
akan terus bersandar.
(Tuapejat, Valentine 2018. Terimakasih sang maestro keluarga yang
bersusah payah untuk melancarkan segalanya. Terima kasih rumah lama. Tuhan Jaga
kita selalu )
0 Comments