Reineldis Alviana Jaimun*
Ketika wajahku menatap
Selaksa bayangan terhampar dalam lubuk
Sehelai nafsu tidak mau merunduk
Tidak akan terasa kusuk
Demikianlah hamparan jiwa
Yang berdiri pada ucapan kata
Kiasan berbalut dalam sukma
Terbungkus kuat dalam cinta
Sungguh takkan di hampiri dilema
Semua cela cela tlah terbuka
Kemudian menjelma
Dalam nama pena
Inilah rindu
Rasa membingkai rindu ku
Tak kaku
Hingga menjadi satu
Dalam kertas
Selang seling bergores kata rindu
Semua rapi tertulis dalam pena berkanfas rindu
Yang kian berpadu
Pena berkanfas rindu
Dengarlah senandungku
Berjalanlah sesuai isi hatiku
Yang kini bermakna rindu
*Reineldis Alviana Jaimun, seorang calon penyair muda masa depan Nuca Lale. Baginya menulis adalah menyulam jejak peradaban untuk membuktikan bahwa dirinya pernah ada.
0 Comments